Bicara kata “Nyaman” dari Logo Upin & Ipin

https://unsplash.com/photos/VPk4RnrJCq8

Nyaman banget bro? (Credit picture : Successfully Canadian; Unsplash)

Selamat sore!

Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya. Amin.

Anyway, mohon maaf bila belakangan janji untuk terus isi blog malah dilanggar begitu aja. Karena sulit guys, untuk nulis blog dengan 3 status, kerja, nulis novel di Wattpad, dan kuliah juga. Pantes aja kamu masih jomblo, Cuy!

It’s such a painful pleasure bangats dah!

Cukup curhatnya. Kali ini aku mau ngomongin soal yang namanya nyaman. Nyaman dalam artian luas ya, dear. Nyaman jalanin hidup, nyaman nikmatin passion ataupun nyaman dalam menjalani hubungan.

Sebelumnya, kita cek dulu yuk–

 

Apa sih arti nyaman menurut KBBI?

 

Nyaman/nya·man/ a 1 segar; sehat: badannya berasa — disinari matahari pagi; 2 sedap; sejuk; enak: suaranya merdu, — didengar;

Dari pengertian ini tentunya kalian sedikit paham bila nyaman adalah suatu entitas yang membuat kalian merasa segar, sehat, dan sejuk. Nah, merasa segar dan sehat ini yang seringkali dikatakan banyak orang sebagai hal yang “bahaya”. Seperti salah satu quote berikut ini.

“Life begins at the end of your comfort zone.”
(Neale Donald Walsch)
Namun, entah kenapa menurut aku keluar seratus persen dari zona nyaman apapun itu bentuknya adalah pilihan kurang tepat. Kenapa? Karena keluar tanpa strategi, tanpa tahu akan kemana, dan hanya mengandalkan satu elemen, justru akan merusak diri kamu khususnya bagi yang tidak memiliki mental baja. Seperti quote dari Paulo Coelho ini :

 

“Passion makes a person stop eating, sleeping, working, feeling at peace. A lot of people are frightened because, when it appears, it demolishes all the old things it finds in its path.

No one wants their life thrown into chaos. That is why a lot of people keep that threat under control and are somehow capable of sustaining a house or a structure that is already rotten. They are the engineers of the superseded.

Other people think exactly the opposite: they surrender themselves without a second thought, hoping to find in passion the solutions to all their problems. They make the other person responsible for their happiness and blame them for their possible unhappiness. They are either euphoric because something marvelous has happened or depressed because something unexpected has just ruined everything.

Keeping passion at bay or surrendering blindly to it – which of these two attitudes is the least destructive?

I don’t know.”

 

Yang artinya :

“Passion membuat seseorang berhenti makan, tidur, bekerja, merasa damai. Banyak orang yang ketakutan karena ketika itu muncul, itu menghancurkan semua hal lama yang ditemukannya di jalannya.

Tidak ada yang ingin hidup mereka dilemparkan ke dalam kekacauan. Itulah sebabnya banyak orang yang tetap mengendalikan ancaman, dan entah bagaimana mampu mempertahankan rumah yang sudah busuk. Mereka adalah para pencipta yang menolak.

Orang lain berpikir sebaliknya: mereka menyerahkan diri tanpa berpikir dua kali, berharap menemukan solusi dari passion untuk semua masalah mereka. Mereka membuat orang lain bertanggung jawab atas kebahagiaan mereka dan menyalahkan mereka atas ketidakbahagiaan mereka. Mereka juga gembira karena sesuatu yang luar biasa telah terjadi atau tertekan karena sesuatu yang tidak terduga baru saja menghancurkan segalanya.

Menjaga jarak dengan passion atau menyerah pasrah untuk passion – yang mana dari dua sikap ini yang paling tidak merusak?

Aku tidak tahu. “

Sebagai contoh, misalkan kita sangat passion dalam dunia menulis, khususnya Novel. Lantas kamu dengan pongahnya resign dari pekerjaan dan menjadikan dunia kreatif ini sebagai satu-satunya pekerjaan untuk menghidupi kamu. Itu salah besar.

Atau kamu ingin terkenal dan hanya menjadikan dunia menulis novel ini sebagai satu-satunya jalan, itu namanya bunuh diri. Sebab pekerjaan kreatif tidak dapat diberikan tanggung jawab. Sebab dunia kreatif itu murni, sebuah buah pikiran, pendapat, penyaluran sebuah ide.

Tetapi kan ada penulis yang sudah terkenal seperti JK. Rowling misalnya?

Dear, please. Di awal karir mereka tidak langsung menjadikan menulis sebagai satu-satunya cara mereka untuk hidup. Contohnya : Bram Stocker, pencipta cerita Dracula yang melegenda. Mas Bram ini meskipun sebagai penulis, tapi dia tidak meninggalkan profesinya sebagai asisten pribadi seorang aktor.

Atau di Indonesia ada Ika Natassa, meskipun banyak novelnya yang bestseller, Mbak Ika tetap bekerja sebagai bankir. Dan menurut aku itu cerdas!

Terkecuali bila pekerjaan sampingan kamu memang sebagai penulis, entah itu jurnalis, content writer artikel ataupun penulis lepas, yang ujung-ujung mencari makan dari menulis juga.

Tetapi intinya jangan jadikan pekerjaan “menciptakan karya” kamu sebagai pekerjaan utama bila mental kamu belum sekuat baja. Ingat-ingat ya…

Selanjutnya, mengenai hubungan. Jangan karena kita sudah kadung jatuh cinta, lantas kita meminggirkan logika. Jatuh cinta boleh, tapi otak kita pun harus bekerja. Kita harus bisa memilih apakah “dia” menghargai kamu, mau bekerja sama dalam hubungan ini dengan kamu, dan apakah dia serius dengan kamu.

Bukannya cinta bisa merubah seseorang?

Aku enggak bisa bilang iya. Karena kenyataannya, di dunia nyata itu sulit menemukan kasus yang seperti ini. Mungkin ada, tapi sedikit. Dan belum tentu seseorang yang sedang bersama kamu sekarang adalah salah satu dari kasus yang sedikit itu.

Jadi, semenarik apa pun dia, senyaman apapun kamu dengan dia, pastikan kamu pun harus menggunakan logika. Jangan seratus persen mengikuti kata hati. Karena menurut aku, manusia enggak selamanya bisa menilai mana nafsu dan mana kata hati.

Anyway, kembali ke kata “nyaman”. Berdasarkan ilustrasi tadi, kesimpulannya boleh saja malah disarankan untuk keluar dari zona nyaman. Tetapi, jangan lupakan begitu saja zona nyaman kamu. Karena bila suatu saat kamu merasa lelah atau kecewa setidaknya kamu bisa kembali ke sana untuk beristirahat barang sejenak.

Terus apa hubungannya dengan logonya Upin & Ipin, Cuy?

 

https://lescopaque.com/v11/about/

Si Polan atas tempurung

 

Perusahaan Les Copaque yang memproduksi Upin & Ipin memiliki logo seekor kodok yang berdiri di atas tempurung. Pernah dengar peribahasa “bagai katak di dalam tempurung”?

Sebelas dua belas dengan katak dalam peribahasa tadi, logo perusahaan ini berasal. Lantas kenapa katak (read: Si Polan) nya di atas tempurung bukannya di dalam? Karena perusahaan ini ingin menciptakan sebuah perusahaan yang bisa menjangkau dunia luar/ luar negeri, dengan tidak melupakan tempurung atau rumah mereka. Yang dalam konteks mereka adalah adat istiadat Melayu.

Jadi, bila dikaitkan dengan konsep “nyaman” tadi. Maka menurut aku dapat disimpulkan bila hidup ini tidak melulu harus keluar BLASSS dari zona nyaman. Karena enggak selamanya zona nyaman berarti negatif.

Yuk, buat zona nyaman menjadi tempat kamu melarikan diri bila merasa kecewa, dan jangan tinggalkan dia. Sembari berkelana mencari hal baru, agar kamu menjadi manusia yang lebih baik lagi.

 

 

 

– F

“Seorang perempuan yang coba mengeluarkan opininya. Maaf bila terdapat beberapa kesalahan yang membuat pembaca kurang berkenan. Keep think positif and smile!” 

Leave a comment